kerja

What’s Wrong ???

Posted on Mei 3, 2009. Filed under: kerja, Pengalaman Pribadi | Tag:, , , , , |

Akhir-akhir ini aku sering bertanya pada diriku sendiri, setelah sekian lama tinggal di dunia yang mengharu biru ini, apa aja cih yang udah bisa aku lakukan ???….Apalagi jika melihat kehidupanku belakangan ini…terasa makin “ngenes”. Tidak ada sesuatu yang bisa dibanggakan. Tidak ada sesuatu bisa dicerita’in ke teman-teman sambil membusungkan dada. Yang ada hanya hal-hal yang hanya bisa membuat kepala tertunduk..( tertunduk bukan karena makin berisi lho ya… ), malu dan takut dan memandang ke depan, bahkan memandang diriku sendiripun malunya bukan main.

Prestasi kerja di bawah rata-rata, penguasaan teknologi jalan di tempat, kecepatan membaca dikalahkan kecepatan memeluk bantal guling, kehidupan pribadi yang amburadul, hubungan  percintaan yang katanya bisa membuat hidup lebih hidup ( kayak iklan rokok aja… ) ternyata rasanya hambar bagai sayur tanpa garam. Oh GODwhat’s wrong ????..help me..help me…

Apalagi jika habis sms-an, chatting, facebook-an, baca email dari teman-teman, rasanya hidupku makin ketinggalan jauh. Mereka dengan bangga menceritakan pekerjaan mereka saat ini, impian-impian mereka yang sudah tercapai,  menceritakan lucunya tingkah laku anak-anak mereka. Sedangkan aku… belum bisa memberikan hasil yang maksimal bagi perusahaan, Maafkan anak buahmu ini, boss !!!memikirkan hidup-semati dengan seseorang rasanya tidak pernah lewat dalam pikiranku, apalagi memikirkan bagaimana jika punya anak nanti….oooouuuu jauh banget…( maaf bagi orang-orang yang sayang sama aku…tapi ngomong2 ada gak ya ??? hehe…) Oh GODwhat’s wrong ????..help me..help me…

Tapi untung ada satu hal yang masih mampu membuat aku eksis….apa itu ??? Impian-impianku !!! Impian-impian itu selalu menimbulkan harapan dalam hidupku, dan harapan-harapan itu menguatkan dan mendorong aku untuk bertindak mencapai impian-impianku. Dan tindakan-tindakan itulah yang membuat saya masih “dilihat” orang ( Thanks mbak Melly, kalimat ini aku “curi” dari wall di fb_mu )

Klo bicara tentang mimpi, aku selalu teringat lagu OST-nya Laskar Pelanggi yang dinyanyikan Nidji “ Mimpi adalah Kunci Untuk Menaklukkan Dunia”…

Terimakasih Tuhan atas anugerah mimpi yang kau berikan kepada aku !!! Makhluk lain selain manusia…punya mimpi gak ya..??? Ini perlu ditanyakan pada Steve Irwin seandainya masih hidup.

Read Full Post | Make a Comment ( 1 so far )

Kompetensi Adalah Musuh Perubahan

Posted on April 19, 2009. Filed under: kerja, Pengalaman Pribadi |

Beberapa minggu yang lalu, saya makan di sebuah restoran fast food di salah satu pojok mall di Surabaya. Kita pasti semua tahu bahwa menu makanan di hampir semua restoran fast food bentuknya semua dalam bentuk paketan. Paket 1, Paket 2, Paket 3 , dan seterusnya. Jadi kita hanya bisa memilih paket-paket itu. Kalau misalnya kita minta untuk beli paket 1 tapi kita ingin minuman yang ada pada paket 2, maka kita harus membeli paket 2 sekalian. Sebuah pemaksaaan. Sebuah bentuk pemasaran yang sangat vertikal, kaku, dan tidak memperhatikan keinginan konsumen. Ini karena kompetensi. Ini karena standarisasi.

Atau kalau sebuah perusahaan memakai jasa konsultan untuk membantu meningkatkan kemajuan pada perusahaan tersebut. Tentu konsultan yang dipilih adalah orang-orang yang benar-benar yang kompeten di bidangnya. Orang-orang yang sudah berpengalaman menyelesaikan suatu masalah di berbagai perusahaan. Orang-orang yang kompeten mempunyai proses yang teratur dan dapat diandalkan untuk menyelesaikan suatu masalah. Mereka memecahkan masalah selalu dengan cara yang sama, dengan cara yang sudah standard, setiap saat. Hal itulah yang membuat mereka dapat diandalkan, Hal itulah yang membuat mereka kompeten.

Kalau sering membaca sejarah perusahaan yang sukses, maka ada hal yang unik kalau membaca kesuksesan Southwest Airlines. Southwest Airlines tidak mau mempekerjakan orang-orang yang sudah berpengalaman, yang sudah kompeten, yang sudah pernah bekerja di maskapai penerbangan yang lain. Kecuali orang-orang tersebut mau belajar meninggalkan apa yang mereka telah pelajari di maskapai sebelumnya. Mereka mencari orang-orang yang mau berubah.

Mempekerjakan orang-orang yang kompeten sangat sulit. Orang-orang yang kompeten selalu mau mengerjakan sesuatu dengan caranya sendiri. Mereka memaksa memakai cara yang sukses di tempat sebelumnya di tempat yang baru. Orang-orang yang kompeten menolak perubahan. Karena perubahan mengancam kompetensi mereka. Mengancam mereka menjadi kurang kompeten. Dan orang-orang yang kompeten senang selalu menjadi kompeten. Mereka bekerja keras untuk mempertahankan kompetensinya tersebut. Itulah jati diri mereka dan terkadang hanya itu yang mereka punyai. Makanya mereka tidak senang bila ada perubahan.

Kompetensi adalah sebuah perilaku yang buruk .

Perubahan membuat orang yang kompeten menjadi tidak kompeten. Semua harus belajar dari awal. Belajar harus dimulai dengan kerendahan hati untuk mau berubah. Orang-orang kompeten yang tidak mau lagi belajar, yang menganggap dirinya hebat, menganggap cara yang dipakainya paling benar karena sudah terbukti, musuh terbesar mereka adalah perubahan. Kompetensi adalah musuh perubahan.

Bagaimana pendapat anda ?

Read Full Post | Make a Comment ( 3 so far )

Ketika Rasa Takut Menghantui

Posted on April 9, 2009. Filed under: kerja | Tag:, , , , |

Banyak orang bertahun-tahun bekerja, berjuang tetapi tidak pernah beranjak maju. Menganggap dirinya sudah bekerja keras sehingga layak mendapat perhatian. Merasa dirinya tidak perlu lagi untuk belajar, merasa dirinya sudah kebanyakan pekerjaan sehingga tidak mau lagi diberikan tugas-tugas baru. Merasa dirinya kontribusinya berkurang untuk perusahaan  apabila diikutkan pelatihan, seminar, atau pertemuan-pertemuan lainnya. Alasannya sangat klise menurut saya “kesempatan saya untuk deal dengan customer hari ini hilang gara-gara meeting ini….”atau “sudah berapa omzet yang saya dapat kalau saya tidak ikut training ini…”….”laporan saya menumpuk karena ditinggal untuk pelatihan ini….dan banyak alasan lainnya.  Padahal sebenarnya perusahaan sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.

 

Terus menerus bekerja, mengikuti semua aturan, dan berusaha keras, namun tidak mengalami perubahan. Suatu rasa sakit yang tidak terbayarkan. Menyedihkan !!!! Bekerja dalam suatu organisasi yang monoton sangat tidak menyenangkan. Lebih parah lagi, bekerja dalam suatu organisasi yang sibuk metakut1nentang perubahan sangat memilukan.

 

Menurut seorang perwira tinggi TNI AU sewaktu diwawancarai perihal jatuhnya pesawat latih Fokker 27 di Bandung beberapa hari lalu mengatakan bahwa suatu kecelakaan ( masalah ) terjadi disebabkan oleh 4 faktor : manusia, mesin, lingkungan, dan sistem. Menurut saya begitu pun di dunia kerja. Dan kita semua pasti pasti setuju bahwa diantara ke-empat faktor itu yang memegang peranan penting, yang paling dominan adalah faktor manusia.  Mengapa ??? karena ketiga faktor lainnya adalah hasil kerja manusia. Ketiganya dirancang, diciptakan, dan dipengaruhi oleh manusia.

 

Jadi menurut saya agak  keliru kalau seseorang mengatakan bahwa dia tidak maju karena sistem yang ada tidak mendukung, mesin ( baca : teknologi ) yang ada di perusahaan ketinggalan jaman, atau karena dia ditempatkan di lingkungan yang tidak cocok. Sementara dia cuma diam seribu bahasa…lebih banyak mengeluhnya, lebih banyak “gremengnya” !!

 

 kalau memang tidak cocok ya bersuaralah…( tapi jangan demo hehe…) ungkapkan pendapat anda…ungkapkan ide-ide brillian anda!!! jangan cuma bisanya mengkritik tapi tanpa solusi. Pakai semua mekanisme komunikasi yang ada supaya pendapat anda bisa didengar. Jangan pesimis!!!

 

Tapi apabila semua “keran” di atas sudah dibuka tapi anda juga belum bisa mengalir, introspeksilah!!! yang salah bukan ketiga hal di atas, tapi jangan-jangan diri anda sendiri.

Jangan-jangan anda sudah merasa “nyaman” dengan kondisi seperti itu. Anda khawatir kalau anda keluar dari zona nyaman anda, anda akan goyah, anda tidak bisa mengikuti perubahan.

Jadi anda sebenarnya takut. Takut menjadi seorang pemimpin. Takut disalahkan, Takut mendapatkan kritik. Rasa takut itu selalu menghantui anda.

 

Saya selalu teringat kata-kata Seth Godin “ perubahan tidak dilakukan dengan meminta ijin, tapi perubahan dilakukan dengan meminta maaf di kemudian hari”. Jadilah orang yang berani, jangan takut. Kalaupun nanti gagal…ya tinggal meminta maaf aja kan hehe…..

 

 

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

Beda Antara Kerja Keras dan Kecanduan Kerja

Posted on Maret 15, 2009. Filed under: kerja | Tag:, , , , , |

Pernah suatu waktu saya bertanya pada seorang rekan kerja soal mengapa dia selalu pulang paling akhir….Rekan tersebut mengatakan bahwa itulah “kerja keras”. Kerja keras dia identikkan dengan pulang paling larut. Tapi benarkah bahwa itu benar-benar kerja keras ??? jangan-jangan itu adalah apa yang disebut dengan kecanduan kerja atau lebih populer dengan istilah workaholic. Tapi tulisan ini tidak bermaksud untuk mendiskreditkan rekan kerja tadi. Tapi mungkin bisa dijadikan sebagai bahan intropeksi bagi kita semua.

Apa beda keduanya ??….berikut ini jawabannya yang saya ambil dari buku “8 Etos Kerja Profesional” yang ditulis oleh Jansen Sinamo.

  1. Pekerja keras menghayati kerja sebagai ongkos mencapai visi dan tujuan yang berharga dan dalam proses mereka menikmati kerja tersebut. Tetapi pecandu kerja menenggelamkan diri dalam pekerjaan untuk mendapatkan rasa aman dari ketidakpastian hidup sekaligus sebagai cara menghindari komitmen dan tanggungjawab hidup lainnya.
  2. Pekerja keras bisa membatasi diri sehingga masih tersedia waktu untuk kegiatan hidup lainnya seperti untuk keluarga ,kegiatan sosial, dsb. Sedangkan pecandu kerja membiarkan pekerjaan menjadi raja yang menguasai waktunya sedemikian rupa sehingga komitmen yang wajar terhadap anak, keluarga, dan bidang lain selalu kalah apabila berhadapan kerja.
  3. Pekerja keras mampu menghentikan kerja pada waktu yang dibutuhkan. Sedangkan pecandu kerja seolah-olah mendapat bensin apabila menemui api kerja.

Tegasnya pecandu kerja tidak bisa tanpa bekerja. Bahkan meskipun mereka sedang beristirahat, bersama keluarga, atau di rumah ibadah sekalipun, pikiran mereka masih terus dipenuhi oleh soal-soal kerja. Pada dasarnya mereka adalah pencemas, dan dengan bekerja mereka berusaha menghilangkan kecemasan tersebut. Kerja merupakan pil penenang untuk mengatasi kecemasan dan ketakutan mereka.

Berikut ini beberapa ciri untuk mengidentifikasi para pecandu kerja :

1. Selalu terburu-buru dan berlomba dengan waktu

2. Mereka selalu mengerjakan sendiri pekerjaannya, tidak mau mendelegasikan atau meminta tolong.

3. Marah jika di tengah pekerjaannya diinterupsi.

4. Merasa bersalah jika tidak mengerjakan sesuatu.

5. Suka bekerja larut malam meskipun semua orang sudah pulang.

6. Tidak bisa rileks meskipun sedang tidak bekerja.

7. Suka membuat deadline ketat padahal tak seorang pun memintanya.

8. Lebih banyak menaruh pikiran, energi, dan waktu pada pekerjaan ketimbang pada orang-orang yang seharusnya dicintai seperti anak dan pasangan hidup.

Read Full Post | Make a Comment ( 1 so far )

Kesempatan

Posted on Februari 22, 2009. Filed under: kerja, tips2kehidupan | Tag:, , , |

Orang-orang yang lemah menunggu datangnya kesempatan, orang yang kuat membuat kesempatan itu. Orang-orang terbaik bukanlah mereka yang menantikan datangnya kesempatan, akan tetapi mereka yang mengambilnya, yang mengepung, dan menguasai kesempatan tersebut

Setiap orang tahu bahwa air yang penuh dalam ember akan luber apabila dimasuki benda padat. Akan tetapi, tak ada orang yang menggunakan pengetahuan ini untuk menyimpulkan bahwa benda padat itu memindahkan air sama banyaknya dengan beratnya. Tetapi tatkala Archimedes yang mengetahui fakta ini, ia menemukan suatu cara yang mudah untuk mengetahui berat benda-benda yang bentuknya tak beraturan.

Setiap pelaut Eropa ingin tahu apa yang ada di seberang samudera. Akan tetapi, hanya Columbus yang cukup berani untuk berlayar dan akhirnya menemukan dunia baru ( Amerika )

Sebelum ada Newton, sudah banyak buah apel yang menjatuhi kepala orang yang kurang panjang pikirannya. Akan tetapi, Newtonlah yang melihat kenyataan bahwa jatuhnya ke tanah itu menuruti suatu hukum tertentu, suatu hukum yang mengatur jalannya planet-planet.

Petir dan kilat dan sudah berabad-abad menyambar-nyambar di angkasa raya, membutakan mata, menulikan telinga, tanpa ada yang tahu adanya daya listrik yang hebat sekali di dalamnya. Ledakan-ledakan listrik dalam awan hanya dipandang dan didengarkan dengan hati cemas, sebelum Benyamin Franklin menunjukkan dengan suatu percobaan yang sederhana bahwa petir dan kilat itu merupakan penjelmaan dari suatu tenaga yang hebat.

Sebelum ada air mineral dalam kemasan seperti sekarang, orang semua “sangu” air minum yang dimasak di rumah. Tapi Tirto Utomo ( Alm ) melihat kesempatan itu. Maka dia mulai menjual air minum dalam kemasan. Awalnya banyak orang yang mencibirnya. Mereka menganggap mana ada orang yang mau membelanjakan uangnya hanya untuk beli air minum “biasa”???? tapi kita lihat sekarang. Semua orang butuh dan sangat tergantung pada air minum dalam kemasan tersebut.

Semua penemu-penemu besar itu menggunakan kesempatan-kesempatan, yang sebenarnya yang dijumpai oleh semua orang di dunia. Bacalah sejarah orang-orang yang berhasil dalam kehidupannya, maka akan terlihat bahwa mereka adalah orang yang mampu melihat dan mengambil kesempatan di tengah-tengah orang yang cuma diam berpikir tanpa melakukan apapun.

Kalau perlu, jangan menunggu datangnya kesempatan itu, tetapi ciptakanlah kesempatan-kesempatan itu. Seperti yang dilakukan oleh semua pemimpin besar manusia. Kesempatan-kesempatan itu tiada harganya bagi orang miskin, akan tetapi kerajinan membuat kesempatan-kesemaptan biasa menjadi berharga seperti emas.

Read Full Post | Make a Comment ( None so far )

« Entri Sebelumnya

Liked it here?
Why not try sites on the blogroll...